Kisah Ibu Angkat, Tangisan Ahok dan Saipul Jamil - Harian Terbit

Jakarta, HanTer - Tim pemenangan Basuki Thajaja Purnama atau disapa Ahok menyebarkan testimoni warga Kepualauan Seribu, Jakarta Utara, setelah sidang perdana Gubernur DKI Jakarta non aktif itu dengan dugaan penistaan agama pada Selasa (13/12).

Anggota tim pemenangan Ahok-Djarot, Guntur Romli melalui akun twitternya, @GunRomli, di Jakarta, Rabu (14/12/2016), menyebarkan sebuah video yang berisi tentang testimoni warga Kepulauan Seribu.

Video yang berdurasi sekitar enam menit itu berisi soal kesaksian warga Kepulauan Seribu mengenai kunjungan Ahok yang disebutkan telah melakukan penistaan agama tersebut.

Dalam video yang beredar itu warga Kepulauan Seribu mengomentari soal kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok saat mengunjungi mereka.

Rata-rata, para nelayan menyatakan saat Ahok berkunjung tak melihat adanya dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok, karena saat itu Ahok hanya menawarkan program DKI kepada warga.

Selain itu, timses Ahok, Guntur Romli melalui akun Twitter-nya, @GunRomli juga menyebar soal perasaan ibu angkat Ahok terkait kasusnya yang diberi judul Ibu Angkat dan Tangisan Ahok.

Sebelumnya, Adik bungsu Basuki T Purnama, Fifi Lety yakin, massa yang menyebut Ahok menistakan agama tidak melihat utuh video yang telah dipotong Buni Yani dan menjadi viral itu.

Menurut dia, tidak ada satu pun warga Kepulauan Seribu yang mempersoalkan kunjungan Ahok tersebut.

"Kalau kita nonton video Ahok keseluruhan di Pulau Seribu itu enggak akan jadi seperti hari ini, pelapornya enggak ada orang Pulau Seribu yang melihat dan mendengar langsung," katanya dikutip Antara.

Seperti diketahui, Ahok melontarkan pernyataan kontroversialnya saat berpidato di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Selasa (27/9). Pidatonya tersebut disaksikan sejumlah nelayan setempat.

Menurut Fifi, yang aneh kehebohan baru terjadi setelah munculnya video pidato Ahok yang telah diedit dan disebarluaskan lewat internet.  Sementara, tidak ada satu pun warga Kepulauan Seribu yang mendengar langsung pernyataan mantan bupati Belitung Timur itu mempersoalkan pernyataan Ahok.

"Kalau kita dengar videonya, dia ketawa-ketawa. Kalau dibayangkan ibu pakai jilbab saya menghina ibu langsung marah kan. Ini dimana nalar dan logika kita, perlu enggak tunggu 9 hari baru marah dan tersinggung dan penodaan. Orang baru marah yang unggahan editan yang sengaja," tuturnya.

Sekretaris Fraksi PAN di DPR Yandri Susanto menilai, Ahok menangis hanya untuk mencari simpati.

"Saya kira itu nangisnya air mata buaya. Itu modus.‎ Tujuannya nyari simpati," kata Yandri di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (13/12/2016).

Netizen juga ramai berkicau soal air mata Ahok dengan tagar #AirMataBuaya. Tagar sempat menjadi trending topic di twitter. Lucunya, netizen membandingkan air mata Ahok dengan Saipul Jamil ketika menangis di sidang tindak pidana pencabulan.
''Kalo cuma dengan menangis Ahok bisa bebas dari hukuman. Saiful Jamil juga menangis saat disidang.''
 

(Anu/Ant)




http://ift.tt/2h2KaSD

0 Response to "Kisah Ibu Angkat, Tangisan Ahok dan Saipul Jamil - Harian Terbit"

Post a Comment